ilustrasi (foto: Guardian)
WASHINGTON - Seorang jurnalis dan aktivis lingkungan
Bill McKibben menggarap tur "Do the Math" yang berbicara tentang
pemanasan global dan perubahan iklim dengan matematika sederhana. Dalam
perhitungan matematika ini, Bumi kemungkinan akan mengalami kiamat
lingkungan pada 2028.
Dilansir dari Takepart, Jumat (16/11/2012), matematika yang dijelaskan oleh McKibben bekerja dengan memperhitungkan peningkatan temperatur di dunia yang jika dibiarkan dapat berakibat fatal. "Ini bisa menjadi akhir dari planet kita," uajrnya.
Para pemimpin global baru-baru ini telah menyepakati bahwa peningkatan temperatur global sekira 2 derajat celcius bisa berdampak kehancuran bagi Bumi di masa depan. Untuk bisa meningkatkan temperatur global sampai batas 2 derajat celsius, dalam perhitungan McKibben, dunia harus melepaskan 565 gigaton karbondioksida ke atmosfer.
Masalahnya, saat ini perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil memiliki karbondioksida sebanyak 2.765 gigaton dalam cadangan bahan bakarnya. Sementara itu, model bisnis yang mereka anut bergantung pada penjualan dan penggunaan bahan bakar tersebut.
Akibatnya, dengan nilai rata-rata konsumsi yang ada sekarang, dunia bisa melampaui batas 565 gigaton karbondioksida dalam rentang waktu 16 tahun.
Namun pencegahan hal tersebut membutuhkan kematian suatu industri yang paling menguntungkan dalam sejarah manusia. "Mulai malam ini, kami akan mengincar industri bahan bakar fosil," papar McKibben di hadapan 1.000 orang yang berkumpul di University of California Los Angeles.
McKibben sendiri telah mengantongi beberapa angka yang diperoleh melalui data polling di Amerika Serikat. Data tersebut menunjukkan bahwa 74 persen orang di sana yakin dengan adanya pemanasan global. 68 persen orang menilai bahwa pemanasan global merupakan sesuatu yang berbahaya. (yhw)
Dilansir dari Takepart, Jumat (16/11/2012), matematika yang dijelaskan oleh McKibben bekerja dengan memperhitungkan peningkatan temperatur di dunia yang jika dibiarkan dapat berakibat fatal. "Ini bisa menjadi akhir dari planet kita," uajrnya.
Para pemimpin global baru-baru ini telah menyepakati bahwa peningkatan temperatur global sekira 2 derajat celcius bisa berdampak kehancuran bagi Bumi di masa depan. Untuk bisa meningkatkan temperatur global sampai batas 2 derajat celsius, dalam perhitungan McKibben, dunia harus melepaskan 565 gigaton karbondioksida ke atmosfer.
Masalahnya, saat ini perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil memiliki karbondioksida sebanyak 2.765 gigaton dalam cadangan bahan bakarnya. Sementara itu, model bisnis yang mereka anut bergantung pada penjualan dan penggunaan bahan bakar tersebut.
Akibatnya, dengan nilai rata-rata konsumsi yang ada sekarang, dunia bisa melampaui batas 565 gigaton karbondioksida dalam rentang waktu 16 tahun.
Namun pencegahan hal tersebut membutuhkan kematian suatu industri yang paling menguntungkan dalam sejarah manusia. "Mulai malam ini, kami akan mengincar industri bahan bakar fosil," papar McKibben di hadapan 1.000 orang yang berkumpul di University of California Los Angeles.
McKibben sendiri telah mengantongi beberapa angka yang diperoleh melalui data polling di Amerika Serikat. Data tersebut menunjukkan bahwa 74 persen orang di sana yakin dengan adanya pemanasan global. 68 persen orang menilai bahwa pemanasan global merupakan sesuatu yang berbahaya. (yhw)
No comments:
Post a Comment